Kamis, 27 Maret 2014

Yonif 115/ML


Batalyon Infanteri 115/ML merupakan Batalyon yang berada dibawah jajaran Korem 012/TU Kodam IM, terletak di daerah Aceh bagian selatan dengan Kompi tersebar pada tiga Kabupaten yaitu Kabupaten Aceh Singkil, Aceh Selatan dan Aceh Barat Daya.

            Setiap Satuan mempunyai asal usul serta kepentingan tentang pembentukannya begitu juga dengan Batalyon Infanteri 115/ML, hal inilah yang disebut dengan sejarah satuan.

Sejarah satuan mempunyai makna tersendiri bagi personel yang menjadi warga Satuan tersebut bahkan dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi dan motivasi dalam berkarya, bertugas untuk mengabdi kepada ibu pertiwi.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Batalyon Infanteri 115/ML disini disampaikan sejarah terbentuknya mulai dari awal pembentukan, perkembangan sampai sekarang.


SEKITAR PEMBENTUKAN


a.         Latar Belakang Pembentukan.
           
Dalam pembentukan Batalyon Infanteri 115/ML dilatar belakangi oleh beberapa faktor antara lain :

            1.         Buku penataan Organisasi TNI AD tertanggal 24 Maret 2003 perihal rencana Pembentukan Satuan Tempur.

2.         Dihadapkan pada tingkat kerawanan, luas wilayah serta keterbatasan anggaran maka perlu adanya penambahan kekuatan satuan yang ada secara terencana, efektif dan efisien, terutama di daerah-daerah rawan konflik.

3.         Merupakan langkah pro aktif dalam menghadapi ancaman aktual maupun potensial dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang.

 
b.         Dasar Pembentukan.
                                                                                                
            Pembentukan Batalyon Infanteri 115/ML di prakarsai oleh para petinggi TNI AD melalui pertimbangan yang terencana, termasuk salah satunya Mayor Jendral Endang Suwarya yang pada saat itu juga menjabat sebagai Pangdam IM.

            Setelah proses pembahasan pada tingkat pusat maka lahirlah Surat ataupun Keputusan yang merupakan dasar terbentuknya Batalyon Infanteri 115/ML yaitu :

1.         Keputusan Kasad Nomor Kep / 58 / XI / 2004 tanggal 29 November 2004 tentang pembentukan 3 Batalyon Infanteri  di jajaran Kodam Iskandar Muda termasuk salah satunya adalah Batalyon Infanteri 115/SM ( pada saat pembentukan adalah Satria Musara ), sebagai Yonif Tipe Khusus.

2.         Surat Panglima TNI Nomor 13 / 4041 – 08 / 09 / 02 / Sru tanggal 3 Desember 2004 tentang persetujuan pembentukan satuan di jajaran TNI AD diantaranya  Yonif 115/ML yang berada di bawah jajaran Kodam Iskandar Muda.

c.         Waktu Pembentukan.

            Secara administrasi, Batalyon Infanteri 115/ML telah terbentuk semenjak tanggal 29 Nopember 2004 sesuai dengan Keputusan Kasad Nomor Kep / 58 / XI / 2004 tanggal 29 Nopember 2004 tentang pembentukan 3 Batalyon Infanteri di jajaran Kodam Iskandar Muda dan salah satunya adalah Batalyon Infanteri 115/ML.

            Walaupun secara administrasi sudah terbentuk pada tanggal 29 Nopember 2004, tetapi pernyataan resmi pembentukan Batalyon ini baru dilaksanakan pada tanggal 06 Desember 2004 dalam suatu Upacara Militer dengan Inspektur Upacara Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat yang pada saat itu dijabat oleh Jendral TNI Ryamizard Riyakudu.

            Maka dengan diresmikannya pembentukan ketiga Batalyon Infanteri yang ada di jajaran Kodam IM salah satunya Batalyon Infanteri 115/ML pada tanggal 06 Desember 2004. Sampai sekarang ditetapkan tanggal tersebut sebagai Hari jadinya Batalyon Infanteri 115/ML.

d.         Tempat Pembentukan.

            Dalam pembentukan Batalyon Infanteri 115/ML dilaksanakan secara administrasi di Makodam IM. Sedangkan personel awal dihimpun dan ditampung di Rindam IM Mata Ie Banda Aceh yang kemudian dilaksanakan pembekalan di Mayonif 113/JS Bireun sambil menunggu pembangunan Markas Batalyon Infanteri 115/ML yang dilaksanakan di Desa Ujung Padang Asahan Kecamatan Pasie Raja Kabupaten Aceh Selatan.





Tunggul Batalyon 115/ML




ARTI TUNGGUL BATALYON INFANTERI 115/ML


1.         BENTUK

Tunggul Batalyon Infanteri 115/ML berbentuk empat persegi panjang dibuat dari bahan Beludru warna dasar hijau tua dan berjumbai kuning emas dari benang sutera sepanjang sisi tepinya dengan panjang 58 cm dan Lebar 42 cm.


2.         TATA WARNA

Hijau mengandung arti Kesuburan/Kemakmuran.
Kuning emas mengandung arti Cahaya / Kejayaan.
Hitam mengandung arti Keteguhan hati.
Kuning mengandung arti Keluhuran Budi dan kebijaksanaan.
Merah mengandung arti Berani.
Putih mengandung arti Suci


3.         LUKISAN

            Macan Leuser merupakan lambang kekuatan, kecepatan, kecerdikan dan naluri yang tinggi yang bermakna bahwa setiap prajurit Yonif 115 mempunyai kekuatan, kecepatan, kecerdikan dan naluri yang tinggi untuk mengantisipasi setiap ancaman melalui pengabdian demi tegaknya keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Rencong bersilang merupakan senjata tradisional Aceh melambangkan kewibawaan, kesatriaan yang memiliki makna bahwa setiap prajurit Yonif 115 mempunyai kewibawaan dan berjiwa sebagai seorang kesatria dalam setiap tindakan serta selalu mengedepankan kepentingan rakyat.

Pita seloka dengan tulisan “ Macan Leuser “ artinya adalah Yonif 115 merupakan satuan yang memiliki kemampuan dan kekuatan dengan kecepatan dan kecerdikan dan naluri tempur yang tinggi serta selalu siap melumpuhkan setiap ancaman yang datang dari dalam maupun dari luar demi keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.